A
Acanthamoeba culbertsoni : termasuk genus
Acanthamoeba sebelumnya disebut Hartmannella. Tempat hidupnya sama dengan
Naegleria. Pada manusia menyebabkan penyakit ensefalitis multifocal yang
disebut Granulomatous Amebic Encephalitis (GAE) keratitis amebik.
Actinomycetes :
tergolong bakteri,
tetapi karena penyakit yang ditimbulkannya mirip dengan beberapa penyakit
jamur,maka secara tradisional dimasukkan dalam mikologi.
Aksonema :
sebuah filamen halus yang yang terletak antara daerah kinetoplas dan memanjang
ke membran basal. Merupakan bagian dari sitoplasma flagellum
Aksostil :
suatu batang memanjang terletak di tengah badan yang terdapat pada beberapa
flagelata
Ala :
perluasan kutikulum yang berbentuk sayap, dibagian anterioir sisebut ala
servikal, dibagian posterior disebut kuadal
Aleuriospora :
spora yang dibentuk pada ujung atau sisi dari hifa khusus yang konidiofora.
Amastigot : dikenal juga sebagai
stadium leishmania, bentuknya bulat atau oval tanpa flagellum bebas
Amebiasis :
penyakit diare yang disebabkan Entamoeba histolytica
Amfid :
reseptor sensoris di dekat ujung anterior nematoda
Amoebapores :
proses melepaskan suatu protein yang membentuk lubang/pori.
Amuba :
binatag bersel satu tnta bentuk tetap menyerupai lendir yang bergerak dengan
segala sifat kehidupan.
Ancylostoma ceylanicum :
cacing tambang anjing dan kucing ini dapat menjadi dewasa dalam tubuh manusia.
Biasanya terdapat didaerah gigi.
Antenna :
umbai bersegmen yang letaknya disisi lateral kepala
Ascaris lumbricoides :
cacing yang merugikan bagi manusia dari kelas Nematoda dalam filum
Nemathelminthes. A. lumbricoides hidup dalam tubuh tepatnya dalam usus halus, hidup
pada tanah liat pada suhu optimum 250C – 300C selama 3
minggu telur akan matang dan menjdi bentuk infekstif lalu masuk kedalam hospes.
Ascomycetes :
kapang dari kelas ini berbentuk askospora dalam askus.
Asetabulum :
batil isap perut dengan otot kuat
Askospora :
spora yang dibentuk dalam askus sebagai hasil penggabungan(fusi) dua sel atau
dua jenis hifa.
Aspergillus :
saprofit yang sangat mudah ditemukan di sekitar kehidupan manusia dan sangat
mudah terhirup ke saluran napas tanpa menyebabkan kelainan
Aspergilosis :
kelompok kapang oportunis pathogen yang dapat menginfeksi manusia pada bagian
kulit,kuku, dan alat dalam terutama paru paru.
Autoinfeksi :
infeksi pada diri sendiri
Axonema :
bagian dalam dari sel flagel
Axostil :
bagian poros tempat asal keluarnya flagel
B
Batil isap :
alat pemegang, biasanya ada 2 batil isap ;batil isap perut dan batil isap mulut
Blastomikosis :
jamur dimorfik dan terdapat di alam bebas
Bleparoplas :
bintik kromatin tempat flagel tumbuh
Botrium :
lekuk longitudinal pada skoleks pesudophyllidea
Bronchoalveolar Lavage : prosedur dimana
sejumlahkecil garam disuntikkan kedalam bagian paru-paru distal (jauh),
kemudian disedot kembali melalui bronkoskop, menucuci alveoli. Bahan yang
didapat kemudian dianalisis untuk jumlah sel, diferensial atau benda asing.
Bulbus :
sebuah masa bundar atau pembesaran
Bursa kopulatriks :
perluasan membrane kutikulum pada ujung posterior nematode tertentu diperkuat
oleh bentu-bentuk seperti iga yang disebut rusuk dan dipakai untuk memegang
bentina pada waktu kopulasi
C
Cakar :
umbai tajam dan melengkung pada ujung distal kaki
Carier :
orang yang mengandung parasit didalam tubuhnya yang dapat menjadi sumber
penularan kepada orang lain, tetapi orang tersebut tidak sakit
Cestoda :
cacing pita, kelas Cetoidea,filum Platyhelminthes. Cacing dewasanya menempati
saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di aringan vertebrata dan
invertebrate.
Chilomastix mesnili :
protozoa intestinal dan golongan flagelata yang tidak pathogen.
Ciliata :
bulu getar
Coelomyarian :
sel otot somatic yang seratnya meluas ke sisi sel, selain itu letaknya tegal
lurus pada hypodermis
Colonoscopy :
suatu pemeriksaan untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar)
Cyclophyllidea :
termasuk ordo Cyclophyllidea kelas Cestoidea.
D
Didelphic (bicornate) :
mempunyai alat reproduksi ganda
Dientamoeba :
di kelas rhizopoda yang memiliki inti dientamoeba
Dioecious :
keadaan bila alat kelamin jantan dan betina terdapat pada dua individu terpisah
Domestic :
bentuk kehidupan serangga yang telah beradaptasi dengan lingkungan hidup
manusia sebagai habitatnya
dan hidupnya tergantung pada kehidupan manusia
E
Ekdisis :
pergantian kulit larva pada waktu perubahan dari stadium yang satu ke stadium
yang lainnya
Eksflagelasi :
proses pembentukan mikrogamet dari mikrogametosis
Ekskistasi :
proses keluarnya tropozit dari kista
Eksofagik :
perilaku nyamuk yang memilih menggigit di luar rumah
Eksofilik :
perilaku nyamuk yang memilih tempat istirahat di dalam rumah setelah mrnghisap
darah
Eksoskelet :
rangka luar
Ekstraseluler :
di luar sel
Ektoparasit :
parasit yang hidup di bagian luar tubuh hospes
Ektoparasit :
parasit yang hidup dipermukaan tubuh hospes
Ektoplasma :
sitolpasma bagian luar yang tersusun atas hialin yang jernih dan homogen dengan
struktur elastic.
Embadomonas :
genus di kelas flagellate
Emergensi :
penampakan dari sayap insek dari stadium pupa
Endlinax :
di kelas rhizopoda yang memiliki inti endolinax
Endodiogenik :
cara perkembangbiakan dari satu sel menjadi dua sel
Endofagik :
perilaku nyamuk yang memilih menggigit di luar rumah
Endofilik :perilaku
nyamuk yang memilih tempat istirahat di dalam rumah setelah mrnghisap darah
Endoparasit :
parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
Endoplasma :
bagian dalam sel, tidak jernih yang berbutir-butir dan di dalamnya terdapar
inti
Endopoligenik :
cara pperkembangbiakan dari satu sel menjadi banyak sel
Enkistasi :
perubahan bentuk tropozoit menjadi kista
Entamoeba :
genus di kelas rhizopoda yang memiliki inti entamoeba
Enteromonas :
genus di kelas flagellata
Entomologi :
ilmu yang berisi kajian tentang serangga (Filum Arthropoda)
Epideminologi :
cara penyebaran
Epifaring :
alat yang menempel pada bagian dalam labrum
Epimastigot :
dikenal juga stadium ktitidia, bentuknya ovl memanjang dengan kinetoplas
anterior dekat inti, ada sebuah membran bergelombang yang memanjang
Esophagus :
bagian yang menghubungkan rongga mulut dan usus
F
Fasmid :
reseptor sensoris di dekat ujung posterior nematoda
Festun :
takik-takik pada bagian posterior sengkenit keras
Fitoparasit :
yaitu parasit yang berupa tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari bakteri dan fungi.
Flagel :
alat gerak prototozoa pada kelas flagellata berupa bulu cambuk
Flagellum :
organel yang halus memanjang seperti rambut, dipakai untuk pergerakan. Bila
dilihat lebih rinci, dapat ditemukan satu pasang tabung sentral dan 9 pasang
tabung perifer
Fogging :
pengasapan untuk membunuh nyamuk
G
Galea :
struktur yang berbentuk helm
Gamete :1.satu
dari dua sel reproduktif haploid, jantan (spermatozoom)
dan betina (oocyte), merupakan
penyatuan mutlak yang diperlukan dalam reproduksi seksual untuk mengawali
berkembangnya individu baru. 2. parasit malaria dalam bentuk seksualnya yang
berada di dalam lambung nyamuk, baik jantan (microgamete) maupun betina (macrogamete);
bentuk yang betina dibuahi oleh bentuk yang jantan untuk membentuk ookinet.
Gametocide : agen yang merusak gamet atau
gametosit
Gammaproteobacteria :kelas bakteri proteobacteria,
mencakup banyak organisme yang berperan dalam medis
Gardnerella : genus bakteri kecil, berbentuk
batang, gram-negatif dari famili Bifidobacteriaceae. Genus ini terdiri atas
satu spesies, G. Vaginalis, yang
normalnya dijumpai dalam saluran genitalia perempuan dan juga merupakan
penyebab utama vaginitis bakterialis
Giardia :
genus protozoa berflaglel yang parasitik dalam saluran usus manusia dan hewan,
dapat menimbulkan giardiasis; G. lamblia
(G. Intestinalis) merupakan spesies
yang dijumpai pada manusia
Giardiasis : infeksi protozoa Giardia lamblia di usus halus, menyebar
melalui makanan atau air yang terkontaminasi atau oleh kontak langsung
antarmanusia; jarang menimbulkan gejala, berkisar dari keluhan gastrointestinal
nonspesifik hingga diare ringan sampai berat, mual, kelemahan, anoreksia dan penurunan
berat badan
Glandilemma : kapsul atau selubung luar kelenjar
Glossina :
lalat tsetse, genus lalat penggigit Afrika yang merupakan vektor
tripanosomiasis pada manusia dan hewan lainnya
Gnathostoma : genus nematoda yang parasit pada
kucing, babi hutan, hewan ternak, dan sesekali manusia
Gnathostomiasis : infeksi nematoda Gnathostoma spinigerum, yang didapat bila memakan ikan yang kurang
masak yang terinfeksi larva nematoda ini
Gonorrhea : infeksi Neisseria gonorrheae, paling lazim ditularkan melalui hubungan
seksual
Gonyaulax : genus dinoflagelata yang ditemukan
dalam air asin, air tawar, atau air payau dan memiliki kromatofor kuning sampai
coklat; genus ini mencakup spesies G.
Catanella beracun, yang membantu membentuk pasang merah di lautan yang
destruktif
Gordonia :
genus aktinomisetes dari famili Nocardiaceae yang banyak dijumpai di tanah dan
air; beberapa spesiesnya terutama G.
Bronchialis, dihubungkan dengan infeksi yang terjadi pada pasien dengan
tanggap imun lemah
Gubernakulum : tonjolan pada dinding
kloaka yang memandu spikulum pada waktu kopulasi
Gymnodinium : genus dinoflagelata, sebagian besar
spesiesnya memiliki banyak kromatofor
berwarna, ditemukan dalam air; bila terdapat dalam jumlah besar, mereka
membentuk pasang merah di laut yang bersifat merusak
H
Habitat :
tempat hidup parasit dewasa yang disenangi dalam tubuh hospes dimana terkadi
perkembangbiakan parasit secara seksual
Haemaphysalis : genus tungau berbadan keras, spesiesnya
merupakan vektor penting penyakit, seperti demam Q dan tularemia
Halofantrine : obat malaria yang dipakai dalam bentuk
garam hidroklorida-nya pada terapi malaria akut yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax
Halter :
alat berbentuk gada sebagai pengganti pasangan sayap ke-2
Hashish :
preparat resin murni yang dikerok dari pucuk bunga tanaman rami betina (Cannabis sativa), menimbulkan
intoksikasi kalau diisap atau dikunyah. Preparat ini jauh lebih poten dibanding
mariyuana.
Heksanan :
stadium larva cacing pita mempunyai 6 kait
Helminth :
cacing parasitik
Helmintologi :
ilmu yang berisi kahian tentang cacing
Hematochyluria : ekskresi darah dan chyle bersama urine,
seperti pada infeksi filaria
Hemilaminectomy : pemotongan lamina arcus vertebrae pada satu
sisi saja
Hemoflagellate : setiap protozoa flagelata yang merupakan
parasit darah; istilah ini merujuk pada genus Trypanosoma dan Leishmania
Hemosel :
rongga badan serangga
Heteroxenous :
memerlukan lebih dari satu hospes untuk melengkapi siklus hidupnya
Hewan Perantara :
hewan yang dapat menularkan bentuk infeksi dari parasit dengan salah satu organ
tubuhnya kepada orang lain.
Hidatid :
stadium larva Echinococcus yang pada umumnya mengandung sejumlah besar
protoskoleks
Hidrocystoma : kista retensi pada kelenjar keringat
Hipofaring :
bentuk lidah yang letaknya antara labrum dan labium dan dihubungkan sengan
saluran liur
Hipostoma :
bibir bawah berbentuk memanjang dengan gigi atau kait, terdapat pada sengkenit
Hirudinea : salah satu kelas Annelida; lintah
Hirudo :
salah satu genus lintah, termasuk H.
Medicinalis, yang dulu sering dimanfaatkan untuk pengambilan darah
Histoplasma : genus jamur, termasuk H. Capsulatum, penyebab histoplasmosis
pada manusia
Histoplasmosis : infeksi Histoplasma capsulatum yang biasanya asimptomatik
Histotomy : diseksi jaringan
Histrelin : preparat sintetik gonadotropin-releasing hormone,
digunakan dalam bentuk ester asetatnya pada terapi pubertas prekoks
Hookworm :
nematoda parasitik pada usus manusia dan vertebrata lainnya; dua spesies yang
umumnya menyebabkan infeksi pada manusia adalah Nector americanus dan Ancylostoma
duodenale
Hordeolum : infeksi inflamatorik setempat dan
purulen pada glandula sebacea palpebrae (kelenjar Meibom atau Zeis)
Hospes Alternatif :
hospes utama yang mengandung parasit, namun ada spesies lain yang dapat sebagai
hospes yang mengandung parasit dewasa
Hospes Definitif :
hospes akhir dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa dan di dalam tubuh
hospes terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual
Hospes Insidental :
bila suatu spesien secara kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal
hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain
Hospes Obligat :
hospes tunggal yang merupakan satu-satunya spesies yang dapat menjadi tuan
rumah dari parasit dewasa
Hospes Paratenik :
hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat
berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit
secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes definitive karena
parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif
Hospes Perantara :
manusia atau hewan sebagai tempat parasit tumbuh menjadi stadium infektif yang
dapat ditularkan kepada hospes lain
Hospes Peratenik :
hospes pembawa dengan stadium parasitik yang tidak tumbuh, tetapi tetap hidup
Hospes Reservior :
hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat
menjadi sumber infeksi bagi manusia
Host :
organisme yang menampung atau memberi makanan kepada organisme lain (parasit)
Hyalomere : bagian pucat yang homogen pada
trombosit, tampak pada apusan darah kering yang sudah diwarnai
Hymenolepis : genus cacing pita, termasuk H. Nana yang ditemukan pada hewan
pengerat, tikus dan manusia khususnya anak-anak
Hyperparasite : parasit yang memangsa parasit lain
Hypoderma : genus lalat, oxwarble atau heel flies,
yang larvanya menyebabkan penyakit pada sapi ternak dan sejenis larva migrans
pada manusia
Hypodermis :
lapisan antara kutikulum dan otot somatic
I
Infeksi :
parasit masuk kedalam tubuh hospes danterjadi parasitisme ( endoparasit )
Infestasi :
parasit hidup dipermukaan tubuh hospesdan terjadi parasitisme ( ectoparasit )
Innen-Kopper :
bentuk yang memanjang yang tampak di bagian tengah microfilaria
Intermediate Host : tuan rumah tempat parasit berkembang biak
secara aseksual(tak kawin)
Isthmus :
bagian tengah esophagus
K
Kalisera :
umbai untuk memegang atau memotong sebagai pengganti rahang terdapat pada
Arachina
Kantong sirus :
suatu kantong yang mengelilingi sirus yang masuk
Kantong telur :
suatu bentuk membran yang berisi telur-telur cacing pita bila uterus tidak ada
Kapitulum :
“kepala palsu” bagian basal bentuk ini adalah “kapitulum basal”
Kapsul mulut :
rongga mulut nematoda
Kelenjar Mehlis :
kelenjar uniselular yang mengelilingi ootip, fungsinya tidak diketahui
Kelenjar Vitelin :
kelenjar yang memberikan substansi untuk pertumbuhan telur dan pembentukan
kulit telur
Kinetoplas :
benda berbentuk oval atau bulat yang terlihat pada flagelata darah, dicat
dengan pengecatan inti dan mengandung DNA. Diduga merupakan bagian dari
motikondria
Kista Anak :
kista yang terbentuk secra petunasan eksogen dan endogen dari lapisan germinal
suatu hidatid
Kista :
stadium yang tidak aktif yang melindungi diri dengan membuat dinding kista
Kloaka :
lubang keluar untuk rectum dan alat genital
Koksa :
segmen proksimal kaki
Komensalisme :
hubungan dua organisme, yang satu organisme diuntungkan dan yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan
Koprozoid :
spesies asing yang melewati traktus digestifus tanpa menyebabkan infeksi pada
manusia
Korasidium :
onkosfer yang berbulu getar dan tumbuh di dalam telur pesudophyllidea
Korpus :
bagian anterior esophagus
Kosta :
penebalam sitoplasma pada bagian dasar membrane bergelombang yang terdapat pada
beberapa flagelata
Kosta :
ujung anterior sayap yang menebal
Kromatin :
bagian-bagian inti yang mudah diwarnai
Kutikulum :
lapisan hialin tidak bersel di bagian luar yang membungkus nematode
L
Labium :
bibir bawah yang membentuk dasar mulut
Labrum :
bibir atas yang membentuk atap mulut
Larva filariform :
larva dengan esophagus yang memnjang dan tidak mempunyai bulbus pada ujung
posteriornya
Larva rhabditiform :
larva dengan esophagus pendek yang mempunyai bulbus di ujung poteriornya
Larva :
tahap perkembangan yang bebas,bergerak,dan kadang-kadang makan pada riwayat
hidup binatang
Leher :
jaringan yang menghubungkan skoleks dan stobila cacing pita, bagian ini tidak
bersegmen
Lubang sirus :
lubang tempat sirus menonjol
M
Makrogametosit :
Gametosit betina yang membentuk hanya satu makrogamet.
Makrogametosit :
gametosit betina yang membentuk hanya satu makrogamet
Maksila :
Sepasang rahang bawah.
Mandibula :
sepasang rahang atas
Masa inkubasi :
Interval antara masuknya sporozoit sampai masuknya gejala klinik pertama.
Masa laten :
Waktu antara serangan malaria pertama dan relaps. Selama masa ini tidak ada
parasit dalam peredaran darah.
Masa Pra-paten :
waktu minimum antara masuknya sporozoit dan ditemukannya parasit dalam
eritrosit
Mastigophora :
Subfilum protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagelum pada hampir seluruh
siklus hidupnya, dan inti sederhana yang terletak di tengah sel; kebanyakan
bersifat parasitik pada invertebrata dan vertebrata, termasuk manusia.
Mata majemuk :
Sejumlah besar unsur-unsur penglihatan yang berkelompok menjadi satu dan
terdapat pada kedua sisi kepala.
Matur :
Berkembang secara penuh atau matang.
Maturation :
Proses pematangan atau dalam ilmu biologi merupakan proses pembelahan sel sel
saat sejumlah kromosom di dalam sel benih berkurang menjadi setengah jumlah
yang khas untuk spesies tersebut.
Mauren’s dot :
Titik-titik agak kasar dengan bentuk yang tidak teratur yang tampak dalam
eritrosit dan dihinggapi P.falciparum pada
sediaan dengan pulasan Romanowsky.
Membran bergelombang :
Struktur membran yang menghubungkan
flagellium ke badan parasit. Membran ini melipat sehingga pada waktu bergerak
memperlihatkan gambaran bergelombang.
Membran peritrofik :
Membran yang dibuat oleh bagian anterior usus tengah (midgud) pada beberapa
serangga penghisap darah. Membran ini akan menyelimuti darah yang diisap.
Membrane bergelombang : adalah struktur
membran yang menghubungkan flagellum ke badan parasit, membran ini melipat
sehingga pada waktu bergerak memperlihatkan gambaran bergelombang
Membrane Peritrofik :
membran yang dibuat oleh bagian anterior usus tengah pada beberapa serangga
penghisap darah, membran ini akan menyelimuti darah yang diisap
Meromyarian :
Nematoda yang mempunyai sedikit sel diantara korda seperti pada Enterobius dan
cacing tambang.
Merozoit :
Salah satu organisme yang dibentuk melalui pembelahan multipel (skizogoni)
sporozoit dalam tubuh hospes.
Mesonotum :
permukaan dorsal segmen toraks ke-2
Metakista :
tropozoit yang keluar dari kista
Metamorphosis lengkap : (holometabolosa)daur
ulang perkembangan meliputi terlur, larva, pupa, dewasa. Setiap stadium dapat
dibedakan yang satu dengan yang lainnya secara morfologis
Metamorphosis tidak
lengkap :
(hemimetabolosa) perbedaan morfologis antara stadium dewasa dan stadium imatur
terutama dalam ukuran dan kematangan seksual, dengan demikian setiap stadium
secara morfologis hamper sama
Metaserkaria :
stadium larva bila serkaria membentuk kista
Metatoraks :
segmen terakhir atau segmen ketiga toraks
Metazoa :
Jasad parasit hidup hewani ber sel banyak dan sudah mengalami differensiasi
Miasis :
kelainan pada jaringan manusia dan binatang yang dihinggapi belatung lalat
Microfilaria :
stadium prelarva filarioidea pada darah manusia dan jaringan vector,
kadang-kadang digunakan secara tidak tepat sebagai nama genus
Microsporidia :
Parasit obligat intraseluler yang mempunyai dua fase perkembangan yaitu fase
skizogoni dan fase sporogoni.
Midgut :
Daerah tabung pencernaan embrionik tempat bermuaranya yolk sac (makanan yang
tersimpan dalam oosit atau ovum) dan
berkemmenjadi sebagian usus halus di depannya ada foregut dan di belakangnya ada hindgut.
Mikrofilaria :
Stadium pralarva Filarioidea pada darah manusia dan jaringan vektor;
kadang-kadang digunakan secara tidak tepat sebagai nama genus.
Mikrogametosit :
Gametosit jantan yang yang membentuk sejumlah mikrogamet.
Mikronem :
Berbentuk sebagai benang-benang pendek, letaknya dekat konoid. Pada potongan
melintang tampak oval atau bulat. Fungsinya belum diketahui.
Mirasidium :
larva berbulu getar/silia yang menetas dari telur trematoda
Monodelphic :
Adanya seperangkat alat reproduksi pada
nematoda betina.
Monoecious :
Keadaan bila alat kelamin kedua jenis terdapat pada satu individu yaitu
hermafrodit.
Monoecious :
keadaan bila alat kelamin kedua jenis terdapat pada satu individu, yaitu
hermafrodit
Monomorfik :
Bila hanya tipe morfologik tunggal terdapat dalam satu siklus jasad hidup.
Mononuklear :
Sel yang hanya mempunyai inti tunggal khususnya monosit pada darah atau
jaringan.
Mutualisme :
hubungan dua organisme yang kedua organisme ini saling mendapatkan keuntungan
satu sama lain
Myasis :
invasi larva lalat pada jaringan hospes
N
Naegleria fowleri :
Spesies yang sangat patogen pada manusia dan bersifat termofilik.
Nemathelminthes :
Filum yang mencakum Acanthocephala dan Nematoda, cacing
benang
Nematoda Intestinal :
nematoda yang berhabitat di saluran pencernaan manusia dan hewan
Nimfa :
stadium imatur pada serangga yang mengalami metamorphosis tidak lengkap
Notum :
bagiian dorsal segmen
Nukleus :
inti sel, merupakan bagian terpenting yang diperlukan untuk mempertahankan
hidup dan untuk reproduksi serta untuk mengatur metabolisme
O
Obligat :
Kemampuan untuk bertahan hidup pada lingkungan tertentu saja atau kemampuan
untuk menjalankan peran tertentu saja.
Occular Larva Migran
: Kelainan karena
migrasi larva pada retina.
Occult filariasis :
Penyakit filariasis limfatik yang disebabkan oleh penghancuran mikrofilaria
dalam jumlah yang berlebih oleh sistem kekebalan penderita.
Ocellus :
Mata sederhana.
Oncosephere :
Larva cacing pita yang terkandung di dalam selubung embrionik eksternal dan
dilengkapi dengan enam buah kait.
Onkosfer :
embrio heksanan
Ookinet :
stadium zigot yang masih bergerak aktif sebelum stadium ookista
Ookista :
Zigot yang sudah membentuk dinding kista.
Ootip :
Organ tempat telur dibuahi oleh sperma.
Operkulum :
Suatu bentuk tutup yang menutup telur cestoda
tertentu dan sebagian trematoda.
Opistorkiasis :
Penyakit yang disebabkan oleh parasit Opistorchis
felineus.
Oriental schistosomiasis :
Penyakit demam keong yang disebabkan oleh
Schistosoma japonicum.
Oriental sore :
Leismaniasis kulit yang disebabkan oleh parasit Leishmania tropica.
Ovipar :
Spesies yang mengeluarkan telur berisi larva.
Ovipositor :
saluran berbentuk tabung untuk meletakkan telur
P
Palpus labia :
sepasang umbai yang keluar dari kedua sisi labium
Papil :
tonjolan-tonjolan kutikula, seperti pada ala, papilla dapat servikal atau
kuadal
Parasit Apatogen :
parasit yang hisup dengan mengambil sisa makanan dalam tubuh hospes dengan
tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hospes
Parasit Fakultatif :
parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai parasit
Parasit Insidental :
parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes
Parasit Monoksen :
parasit yang hanya menghinggapi satu spesies hospes
Parasit Obligat :
parasit yang tidak bertahan hidup tanpa hospes atau parasit akan mati kalau
tidak menemukan hospesnya
Parasit Patogen :
parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena pengaruh mekanik,
traumatik, dan toksik
Parasit Permanen :
parasit yang hidup pada hospes selama hidupnya
Parasit Poliksen :
parasit yang dapat menghinggapi berbagai spesies hospes
Parasit :
tanaman atau hewan yang bhidup pada atau dalam organime hidup lain yang
memberikan beberapa keuntungan baginya
Parasitisme :
hubungan dua organisme, yang satu diantaranya mendapatkan keuntungan dan yang
lain dirugikan
Parasitologi : ilmu yang berisi kajian tentang
organism (jasad hidup), yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme
lain untuk sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian
atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme
lain tersebut merugi (dirugikan)
Parenkim :
gabungan sel dan serabut yang lepas
Paroksisma :
derngan demam karena keluarnya merozoid pada waktu skizogoni eritrositik
Parthenogenesis :
reproduksi yang terjadi tanpa pembuahan sel telur oleh spermatozoa
Pasir hidatid :
protoskoleks yang berlepasa dalam kista hydatid
Pedipalp :
sepasang umbai tambahan ke-2 yang keluar daro sefalotoraks
Periodisitas diurna :
microfilaria yang menunjukkan puncak nyata pada waktu siang hari, microfilaria
tidak ada atau sedikit pada waktu lain
Periodisitas nokturna :
microfilaria yang menunjukkan satu puncak yang nyata pada malam hari,
microfilaria tidak ada atau sedikit pada waktu lain
Periodisitas :
istilah yang menunjukkan ada atau tidaknya microfilaria dalam darah
Pigidium :
bentuk seperti bantal, jarum pentul yang tampak pada segmen ke-9 pada pinjal
dan diduga mempunyai fungsi sensoris
Pita basal :
barisan sel longitudinal yang dibentuk oleh hypodermis, terlihat pada
trichinellidea
Plathyhelminthes :
cacding pipih
Platmyarian :
sel somatic yang ototnya terletak tegak lurus dengan hypodermis
Pleomorfik :
bila beberapa tipe morfologi terdapat dalam satu siklus jasad hidup
Pleroserkoid :
larva pesudophyllidea stadium 3 yang berbadan padat
Porus Genital :
lubang yang dibentuk oleh fudi dluran genital jantan dan uterus, biasanya
berada di suatu ruang kecil yang disebut atrium genital
Prekista :
stadium yang mendahului stadium kista, yaitu stadium tropozoit yang membulat,
tetapi belum mempunyai dinding
Promastigot :
juga dikenal sebagai stadium leptomonas yang berbentuk oval dengan kinetoplas
anterior yang terletak distal dari inti. Sebuah flagellum ke luar dari ujung
anterior. Tidak ada membran gelombang
Pronotum :
permukaan dorsal segmen toraks ke-1
Proserkoid :
larva pesudophyllidea stadium 2 yang mempunyai 6 buah kait dekat bagian
posterior
Protoraks :
segmen anterior toraks
Protoskoleks :
skoleks stadium larva, yang rupanya sama dengan skoleks cacing dewasa
Protozoa :
subkingdom yang terdiri atas organisme dunia binatang paling sederhana yang
mencakup organisme uniselular dengan ukuran yang bervariasi dari submikroskopik
hingga makroskopik
Protozologi :
ilmu yang berisi kajian tentang Protozoa (Filum Protozoa)
Pseudocelom :
rongga badan nematada yang berisi cairan, tampak letak alat-alat dalam
Pseudoparasit :
suatu benda asing yang disangka sebagai parasit yang terdapat dalam tubuh
hospes
Pseudopodia :
kaki palsu yaitu tonjolan sitoplasma tropozoit, yang bersifat sementara dan
digunakan untuk bergerak
Pseudotrakea :
tabung-tabung kecil pada labellum yang dapat dilalui air yang diisap
R
Rambut palmat :
rambut yang disusun seperti kipas pada permukaan dorsal larva anopheles
Redia :
stadium larva seperti kantong tetapi mempunyai faring dan usus yang rudimenter,
mengandung sel germinal yang membentuk redia generasi ke-2 atau serkaria
Re-infeksi :
serangan demam yang disebabkan oleh infeksi yang bukan timbul dari infeksi
lama, teta[I disebabkan oleh infeksi baru
Rekrudesensi :
serangan demam berulang karena infeksi yang disebabkan oleh stadium eritrosit
yang masih hidup
Relaps :
serangan demam karena infeksi yang ditimbulkan oleh stadium pre-eritosit
Reseptakulum Seminal : organ yang melebar
dalam saluran genital betina yang menyimpan sperma
Retroinfeksi :
bentuk autoinfeksi yang larvanya menetas di dekat anus dan masuk kembali ke
dalam usus besar dan tumbuh menjadi dewasa
Rostelum :
bagian anterior skokels yang menonjol pada cacing pita tertentu
S
Saluran Laurer :
saluran yang menghubungkan oviduk dengan luar, juga terkenal sebagai saluran
kopulasi
Sarcocyst :
protozoa genus sarcocystis yang menginfeksi otot
Sarcocystis :
Genus protozoa parasitik yang ditemukan pada jaringan otot mamalia, burung dan
reptile dalam bentuk sporokista
Sarcodina :
Subfilum protozoa yang memiliki kaki semu
Sarcoptes :
Genus tungau parasit pada manusia
Sarcoptes scabiae :
Penyebab penyakit scabies pada manusia
Sarcosporodian :
Peneyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Sarcocystis
Scabies :
penyakit kulit menular akibat tungau penyebab gatal
Schistosoma :
cacing daun darah , salah satu genus trematoda parasitic
Schistosoma haematobium :
cacing darah dari kelas trematoda
Schistosoma japonicum :
cacing darah dari kelas trematoda
Schistosoma Mansoni :
cacing darah dari kelas trematoda
Schistosomiasis :
Infeksi oleh Schistosoma
Sclerotium :
Struktur yang dibentuk oleh jamur atau protozoa dalam keadaan lingkungan tak
menguntungkan
Scutellum :
bagian sergum yang kecil di posterior
Sel Api :
yaitu sel ekskresi dengan berkas bulu getar yang getarannya menyerupai jilatan
api
Sel G :
sel besar di dekat “innenkorper” pada microfilaria yang akan menjadi usus
Sel R :
sel rectum embrionik pada microfilaria
Sensila :
rambut yang mempunyai fungsi sensoris
Serkaria :
trematoda muda yang tumbuh dari del germinal sporokista dan redia
Serkus :
dua umbai pada segmen abdomen yang terakhir
Seta/setum :
alat seperti rambut yang berlubang di dalamnya
Setaria :
genus nematode golongan filarial
Simbiosis :
hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belah pihak saling
menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup
berpisah
Simulium :
Genus lalat penggigit
Sirus :
alat kopulasi jantan
Sisir pronotum :
duri-duri tajam di pronotum pada beberapa jenis pinjal
Sistiserkoid :
stadium larva cacing pita yang berbentuk padat tanpa gelembung
Sistiserkus :
stadium larva cacing pita yang merupak gelembung yang berisi cairan
Sitopage :
bagian yang berperan sebagai anus dari protozoa.
Sitostom : Mulut dari protozoa.
Skistosomiasis :
Penyakit yang disebabkan oleh cacing Schistosoma sp
Skizogoni :
Tahap perkembangan aseksual pada sporozoa
Skizon :
Stadium multinukleus pada perkembangan beberapa sarcodina dan sporozoa, stadium ini mengalami
pembelahan aseksual dengan cara pembelahan ganda atau segmentasi, skizon dapat
ditemukan dal sel hati atau dalam eriytosit
Skolek :
kepala yang merupakan alat untuk melekat
Skoleks :
bagian kepala dari kelas trematoda
Skutum :
prisai kitin pada bagian dorsal acarina
Sparganosis :
Infeksi larva cacing spirometra pada manusia
Spermateka :
alat penyimpanan sperma yang terdapat di bagian bawah aluran ginetal serangga
betina
Spider :
Artropoda yang termasuk kelas arachnida
Spikulum :
alat kopulasi jantan yang panjang dan dapat keluar, bentuk dan jumlahnya
bervariasi pada berbagai spesies
Spirakel :
lubang pernafasan
Spirometra :
Genus cacing pita parasitic pada kucing,anjing dan burung pemakan ikan
Sporogoni :
Tahap perkembangan seksual pada sporozoa
Sporokista :
Kista atau kantong yang berisi spora reproduktif dalam siklus hidup trematoda, tropozoit bentuk bulat
sebelum stadium kista, bedanya dengan kista ia mempunyai dinding kista
Sporoplasma :
Protoplasma spora pada protozoa tertentu
Sporozoa :
Kelas protozoa yang tidak memiliki alat gerak
Sporozoan :
Setiap protozoa yang termasuk filum Apicomplexa, Ascetospora, Microspora dan
Myxozoa
Sporozoit :
Stadium infektif yang motil pada sporozoa tertentu, dihasilkan melalui
sporogoni, stadium
infektif dalam kelenjar ludah nyamuk yang dibentuk dalam ookista melalui proses
sporogoni
Sporula :
Spora kecil
Sporulation :
Pembentukan spora
Sputum :
Dahak
Sternum :
bagian ventral (sisi bawah) toraks
Stichosom :
sel kelenjar yang tersusun berjajar di samping esophagus
Strobila :
bagian badan yang terdiri dari segmen-segmen yang disebut proglotid
Strobilisasi :
proses pembentukan segmen baru, hal ini terjadi diluar leher
Subkosta :
vena yang letaknya posterior dari kosta
Subperiodisitas :mikrofiliria
ada dalam jumlah cukup selam 24 jam
Synanthropic :
bentuk kehidupan serangga yang telah beradaptasi dengan lingkungan hidup
manusia sebagao habitatnya dan hidup bebas tidak tergantung pada kehidupan
manusia
T
Taenia :
Genus cacing pita
Taenia Saginata :
Cacing pita sapi
Taenia Solium :
Cacing pita babi
Taeniacide :
Penghancuran cacing pita genus taenia
Tapeworm :
Cacing cestoda, cacing yang bersifat parasit pada usus dengan bentuk pipih dan
seperti pita
Tarantula :
Laba-laba beracun yang gigitannya menyebabkan nyeri dan peradangan lokal
Terapi pencegahan :
Membunuh parasit yang ada dalam tubuh hospes, hingga mencegah penyebaran
parasit kepada orang lain.
Terapi supresif :
pemberian obat untuk menghilangkan gejala klinis dengan
terapi spesifik.
Tergum :
lempeng dorsal pada segmen dorsal
Thelazia :
Genus cacing Trematoda yang bersifat parasitik pada mata mamalia, termasuk
manusia (jarang terjadi)
Thread worm :
Setiap Nematoda yang langsing dan panjang. Misal Enterobius vermicularis
Toxoplasma :
Genus sporozoa yang merupakan parasit intraseluler pada banyak organ dan
jaringan burung dan mamalia termasuk manusia
Toxoplasma gondii :
Parasit yang berhabitat di darah dari golongan protozoa kelas sporozoa
Toxoplasmic :
Berkenaan dengan Toxoplasma
Toxoplasmosis :
Penyakit hewan dan manusia yang akut dan kronis , disebabkan oleh Toxoplasma gondii
Trachea :tabung
pernafasan yang bercincin
Transmiter : vektor selain serangga
Trematoda :
cacing daun, cacing
pipih dari kelas Platyhelmintes, salah
satu kelas cacing parasit dari filum Platilhemyntes
Trematode :
Individu dari kelas trematoda
Trichinela :
genus parasit nematoda
Trichinosis :
Penyakit akibat memakan daging setengah matang yang terinfeksi Trichinella spiralis
Trichinous :
Terkena atau mengandung trichinae
Trichomonad :
Prarasit dari genus Trichomonas
Trichomonas :
Genus protozoa flagellate
Trichomoniasis :
Infeksi oleh spesies Trichomonas
Trichostrongylus :
Genus nematoda yang bersifat parasit pada hewan dan manusia
Trikhinosis : Penyakit yang ditimbulkan oleh Trichinella
Spiralis
Tripanosoma :
Salah satu jenis parasit dari golongan protozoa kelas flagellate
Tripanosoma Metasiklik : stadium infektif
tripanosoma yang berkembang dalam vektor
Tripomastigot :
dikenal juga sebagai stadium tripanosoma, bentuknya memanjang dengan kinetoplas
posterior distal dari inti. Ada sebuah membran membran bergelombang yang
panjang
Troglotrema :
Genus cacing pipih , bersifat parasit pada berbagai ikan
Trombicula :
genus tungau akarina (family Trombiculidae)
Trombiculiasis :
Infestasi tungau genus Trombicula
Trombiculidae :
Famili tungau dengan penyebaran kosmopolitan yang larvanya bersifat parasit
Tropika
:
Jenis malaria yang disebabkan oleh plasmodium falciparum
Tropozoit :
stadium dalam daur hidup protozoa, dimana ia makan, vergerak, berkembang biak,
dan mempertahankan koloni didalam tubuh tuan rumah
Trypanosoma :
Individu dari genus Trypanosoma atau
subordo Trypanosomatina
Trypanosoma cruzi :
Penyebab penyakit cagas (anemia anak-anak)
Trypanosoma Evansi :
Penyebab penyakit sura (malas) pada hewan ternak
Trypanosoma gambiense :
Penyebab penyakit tidur di Afrika
Trypanosoma rhodesiense :
Penyebab penyakit tidur di Afrika
Trypanosoma Vaginalis :
Penyebab keputihan
Trypanosomastigote :
Stadium morfologik dalam siklus kehidupan protozoa tripanosomatid tertentu
Trypanosomiasis :
Infeksi Tripanosoma
Trypanosomid :
erupsi kulit yang terjadi pada Tripanosomiasis
Tunga :
Salah satu genus pinjal
U
Ulkus : luka
V
Vakuola Glikonen :
cadangan glikonen yang berwarna gelap dengan pulasan yodium terutama terdapat
di dalam kista
Vakuola Kontraktil :
vesikel dengan membrane yang dibentuk dalam sitoplasma dan berfungsi untuk
mengambil dan mengeluarkan air dengan kontraksi. Biasanya vakuola kontraktil
ini terdapat pada amoeba yang hidup bebas
Vas deferens :
saluran yang menghubungkan sirus dan vas efferens
Vas efferens :
saluran yang menghubungkan vas deferens dan testis
Vector :suatu agen yang
menularkan parasit dari suatu hospes ke hospes lainya , vector dapat bersifat
biologis , bila parasit dapat hidup dan berkembangbiak di dalam vector, atau
dapat bersifat mekanik bila tidak ada perkembangbiakan parasit di dalamnya.
Vehicle :
benda yang menularkan penyakit
Vektor :
hewan yang didalam tubuhnya terjadi perkembangan atau pembiakan dari parasit,
dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusaia atau hewan lain. Biasanya yang
berperan sebagai vector ialah serangga
Vena longitudinal :
deretan vena terdiri atas 6 buah yang berada di posterior dari subkosta
Vesica Seminal :
bagian distal vas deferens yang melebar dan terbuka kedalam sirus
Vitelaria :kelenjar
suatu organ reproduksi pada cacing yang memproduksi kuning telur dan kulit
telur
X
Xenodema :suatu
populasi spesies parasit yang sama tetapi berbed hospesnya
Xenodiagnosis :
suatu cara diagnosis yang menggunakan vector penghisap darah orang yang
dicurigai dan kemudian vector ini diperiksa apakah ada parasit penyebab
Xenodiagnosis :
xenos-aneh,diagnosis-pembedaan. Suatu penentuan
penyakit dengan menggunakan vector. Misalnya pada penyakit chagas, kutu di
biarkan menghisap darah pasien, kemudian kutu tersebut di periksa untuk
menemukan adanya suatu penyakit
Xenopsylla :
suatu genus pinjal ordo siphonaptera. Contoh
X.cheopsis: pinjal pada tikus hitam
Z
Zigot :
telur yang dibuahi
Zoonosis :
zoon-hewan,nosos-penyakit .suatu peyakit pada hewan yang dapat di tularkan pada
manusia, parasit hewan yang
dapat ditularkan kepada manusia
Zooparasit :
yaitu parasit yang berupa binatang.
Zygocotyle : zigos-tali,kotiln-sloki. Suatu genus cacing
daun familiparamphistomidae. Contoh Z.lunatum: cacing daun pada sekum
mamamlia,usus dan skum burung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar