Senin, 25 Februari 2013

Taree Zameen Par


Film ini memang sudah lama tayang, sekitar tahun 2007-2008. Mungkin kebanyakan dari kalian belum tau film ini, jadi aku akan berbagi cerita pada kalian tentang film ini. Film ini berasal dari India yang di sutradarai oleh Amir Khan. Film ini sangat bagus dan mendidik untuk ditonton , apalagi dengan keluarga. Banyak pelajaran yang dapat kalian ambil setelah nonton film ini. Langsung saja aku mulai ceritanya.
Film ini bercerita tentang seorang anak berusia 10 tahun bernama Ishan yang menderita sindrome disleksia (tidak bisa membedakan huruf-huruf yang mirip) sehingga dia kesulitan memahami tulisan dan di cap sebagai anak yang bodoh. Semua guru bahkan orang tua nya pun tak dapat mengerti masalah sebenarnya yang dihadapi Ishan. Ishan sering tidak naik kelas dan sering dimarahi guru. Namun, Ishan sangat pandai melukis dan kalau bisa dibilang imajinasinya sangat luar biasa. Meski Ishan pandai melukis tidak ada seorang pun yang tertarik dengan bakat melukisnya dan cenderung meremehkan, kecuali kakaknya. Di rumah maupun di sekolah Ishan sering membuat masalah
. Contoh :
1.       Ishan tidak mengerjakan pr matematika, sehingga dia tidak boleh mengikuti pelajaran matematika. Karena bingung harus ngapain, Ishan jalan-jalan ke luar sekolah dan merasakan kebebasan. Kemudian dia kembali lagi ke sekolah menunggu bus jemputan.
2.       Malam harinya Ishan membujuk kakaknya, agar membuat kan surat ijin (soalnya Ishan masih susah membaca) agar dia dapat membolos dan jalan-jalan lagi. Karena Ishan memaksa, akhirnya kakaknya menuliskan juga.
3.       Keesokan harinya, disekolah ada ulangan matematika. Dengan santainya dia menjawab 1 soal dari 10 soal. Dia menjawab tidak dengan berfikir tapi menggunakan imajinasi (waktu adegan ini lucu, konyol, lihat saja sendiri). Kemudian Ishan memberikan surat ijin pada gurunya. Kebetulan badan Ishan panas, jadi gurunya percaya saja. Ishan pun langsung pergi jalan-jalan seperti kemaren.
4.       Sesampainya di rumah, dengan teledor dia memberikan surat ijin kepada anjingnya. Waktu itu pun, Ishan sedang di ejek oleh teman-teman nya, karena tidak terima Ishan memukul anak itu. Anak itu pun melapor pada orang tuanya, hingga Ishan akhirnya dimarahi oleh Ayahnya bahkan hampir dipukul. Belum puas dengan kejadian itu, ayahnya menemukan surat ijin yang Ishan berikan pada anjingnya. Ishan pun di introgasi dan menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Ayahnya. Ayahnya pun sangat marah dan akan mengirimkan Ishan ke Sekolah baru dan Ishan harus tinggal di Asrama. Ishan pun menangis dan meminta maaf pada ayahnya untuk tidak mengulangi lagi , namun sia-sia.
5.       Setelah ayahnya mengurus surat pindah sekolah untuk Ishan, keesokan harinya Ishan langsung di bawa ke sekolahnya yang baru. Ayahnya berharap ini akan menjadi lebih baik.

Di Sekolah yang baru..............
                Ishan sangat marah pada Ayahnya, dia merasa di usir dan tidak di inginkan lagi di keluarganya. Di asrama, semua wajib bangun pagi, memakai baju dan dasi sendiri, mengambil makanan sendiri , intinya semua harus dilakukan secara mandiri. Ishan sudah tidak mempunyai semangat lagi, di sini dia juga sering kena marah guru, bahkan ketika orang tua nya datang menjenguk pun dia tidak mau bicara dan masih sangat marah, dia juga tidak bersemangat lagi untuk melukis.
                Beberapa hari kemudian, datanglah guru seni baru yang masih muda, berbeda, selalu menghargai hasil karya murid, menyenangkan, sangat mengerti apa yang di inginkan oleh muridnya dan guru itu juga yang bisa mengatasi masalah Ishan. Dari guru itulah Ishan mulai berubah. Pak guru itu mencari apa masalah yang dihadapi Ishan :
1.       Dia mencari buku tugas Ishan dan melihat-lihat apa masalahnya. Akhirnya dia menyimpulkan, kalau Ishan itu susah membedakan huruf yang mirip seperti d dan b, huruf itu seakan kabur dan terbalik. Pak guru itu pun merenungi dan menemukan cara untuk mengatasi masalah Ishan.
2.       Setelah mengetahui satu masalah itu, pak guru itu pun mendatangi rumah Ishan. Di sana, dia menceritakan masalah itu pada ke dua orangtua nya. Namun, Ayahnya justru tidak mengindahkan. Kemudian, pak guru itu juga menunjukkan lukisan-lukisan Ishan yang sangat luar biasa.
3.       Pak guru itu mulai memberikan tambahan pelajaran khusus untuk Ishan, Lambat laun Ishan pun mulai bisa menyelesaikan masalahnya. Dia jadi bisa membaca, menulis bahkan menghitung, Dia juga semakin gemar melukis sesuatu yang indah. Semua itu berkat semangat dari dirinya sendiri dan bantuan dari pak guru itu.
Untuk mengakhiri pelajaran akhir tahun, sekolah Ishan mengadakan lomba melukis yang boleh di ikuti oleh semua usia termasuk guru. Pak guru itu sangat antusias dan medaftarkan Ishan agar ikut, karena dia yakin Ishan pasti bisa menang. Karena memang sudah bakat, akhirnya Ishan dapat memenangkan lomba itu. Dan tahukah kalian, kalau Ishan menjadi peringkat 1 disekolahnya dan lukisan nya dipajang di majalah sekolah. Betapa terharunya orang tuanya, mereka sangat tidak menyangka anaknya bisa seperti itu. Bukan hanya orang tua, para guru pun sangat terkejut dan kagum. Mereka juga sangat kagum pada pak guru yang telah mengubah Ishan menjadi seperti ini. Akhir cerita, Ishan tidak lagi anak yang bodoh, dia sekarang menjadi anak yang sangat pandai, dia juga sering bergaul pada teman-temannya dan mulai menikmati hari-hari yang indah dengan penuh semangat.
Sekian ceritanya, itu hanya cuplikan saja. Kalau mau lihat yang lebih lengkap tonton saja film nya, di jamin keren, lucu , menghibur dan mendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar