Sabtu, 23 Februari 2013

Kerja Keras dan Do’a tanpa Kenal Lelah


Kali ini aku akan menceritakan suatu perjuangan seorang anak bernama Alif Fikri dari novel Ranah 3 Warna. Di dalam novel itu ada suatu cerita yang paling aku ingat, yaitu tentang perjuangan Alif untuk lulus Ujian Nasional dan masuk ke universitas impiannya yaitu Teknik Penerbangan ITB.  Cerita itu menjadi motivasi ku saat ini, karena sekarang aku juga lagi menghadapi hal yang sama. Aku akan menceritakan ini, buat temen-temen ku seperjuangan kelas XII IPA-5 dan seluruh anak kelas XII MAN KOTA KEDIRI 3 yang lagi berjuang untuk Ujian Nasional dan SNMPTN. Semoga cerita ini dapat memotivasi kalian untuk berjuang dan ber do’a lebih keras lagi agar impian kita semua dapat tercapai (Amin). Langsung saja q mulai ceritanya.
                Alif Fikri baru saja lulus dari Pondok Madani (PM), Dia akan segera mengikuti ujian persamaan SMA (ujian nasional untuk tamatan pondok setara dengan SMA, untuk mendapatkan ijazah SMA) dan SNMPTN. Alif harus berjuang keras untuk bisa lulus ujian persamaaan SMA, karena selama sekolah di PM tidak ada satu pun pelajaran yang ada di SMA seperti Matematika, Fisika, Kimia , Biologi dll diajarkan di PM. Waktu yang dibutuhkan Alif hanya 2 bulan untuk mempelajari itu semua. Tapi, Alif tidak pantang menyerah dengan pedoman MAN JADDA WA JADDA (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil).
Alif memulai usaha dengan meminjam buku SMA pada teman-teman nya dan mulai membaca nya dengan serius. Alif juga meminta Randai untuk menjadi tentornya. Alif belajar siang malam tanpa kenal lelah dan terus ber do’a.Walaupun Alif telah berusaha keras, hasil yang didapat belum maksimal. Alif lulus tapi hanya mendapat rata-rata 6,5. Alif kecewa dengan hasil yang didapatkannya, tapi Dia tidak pantang menyerah.
Perjuangan masih panjang, dia harus berjuang lagi untuk masuk universitas impiannya ITB. Tak ada satu pun teman dan tetangga nya yang yakin Alif akan masuk ITB , bahkan Randai pun tidak percaya dan mereka pun banyak yang meremehkan. Alif menjadikan itu semua sebagai motivasi dan ingin membuktikan pada mereka semua bahwa lulusan pondok juga bisa menembus PTN impian. Hingga suatu ketika dia mulai pusing dengan pelajaran SAINS, bahkan Randai pun sudah menyerah mengajari Alif. Tidak bisa dipungkiri pelajaran SAINS memang susah untuk dipelajari dalam waktu singkat, Alif pun sadar sebaiknya dia memilih jurusan yang IPS saja dan tujuannya sekarang adalah Hubungan Internasional UNPAD. Ternyata tidak terlalu susah bagi Alif untuk mempelajari IPS, dia lebih bersemangat lagi dan semakin keras untuk belajar.
Hari Ujian SNMPTN tiba, Alif berusaha menjawab soal dengan benar dan sungguh-sungguh. Selesai ujian dia belum puas dengan apa yang sudah dikerjakan. Tapi Alif percaya tuhan tidak pernah tidur, Dia telah berusaha dengan maksimal dan sekarang tinggal menyerahkan semuanya kepada Allah SWT dan terus ber do’a. Akhirnya pengumuman tiba, dan Alif di terima di UNPAD jurusan Hubungan Internasional. Dia sangat bersyukur dan berterimakasih pada Allah SWT, walaupun bukan di Teknik Penerbangan ITB.
Buat teman-teman jangan menyerah dan terus berusaha dan berdo’a, tidak ada yang tidak mungkin. Bayangkan, Alif yang tidak pernah mempelajari pelajaran SMA saja bisa di terima di universitas impian , bandingkan dengan kita yang sudah 3 tahun mempelajari pelajaran SMA, harusnya kita lebih bisa berhasil daripada Alif dengan usaha yang maksimal dan do’a. Cerita dari novel ini bukan rekayasa, tapi merupakan pengalaman dari penulis itu sendiri. Untuk itu teman, bagi kalian yang memimpikan masuk universitas impian teruslah berusaha dan berdo’a, manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin, jangan sia-sia kan waktu kalian. Hanya tinggal 2 bulan untuk Ujian Nasional dan 2 bulan lagi SBMPTN, ingat seperti kata guru kita waktu 4 bulan itu sangat menentukan masa depan kita kelak. Jangan bersenang-senang dulu untuk saat ini, bersakit-sakit lah dulu selama 4 bulan ini. Ketika kalian masuk tahap Kemalasan, carilah motivasi yang bisa membangkitkan lagi semangat kalian. Sekian dari saya, maaf jika ada salah kata, aku Cuma ingin berbagi cerita buat teman-teman. Semoga kita semua dapat mencapai apa yang kita cita-cita kan (Amin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar