Pada awalnya saya tidak tahu apa itu analis kesehatan dan
saya juga tidak berpikiran akan mengambil jurusan analis kesehatan pada saat
kuliah nanti. Karena cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi seorang dokter
dan guru. Entah itu dokter dan guru apa. Menjelang SMA barulah saya tahu kalau
cita-cita saya adalah menjadi dokter spesialis saraf dan guru kimia atau guru
biologi. Karena itu, waktu SMA saya masuk jurusan IPA. Setelah kelas XI dan di
jurusan IPA, saya jadi semangat belajar untuk meraih cita-cita saya. Sampai
akhir kelas XI cita-cita saya tetap sama. Hingga pada kelas XII saat mulai
diadakan pendaftaran SNMPTN, saya mulai pusing jurusan apa yang akan saya ambil
yang sesuai dengan kehendak saya dan orang tua. Karena Kedokteran di UNAIR
terlalu berat dan saya tidak boleh menjadi guru kimia oleh ayah saya. Akhirnya
, saya memilih keperawatan (padahal saya tidak tertarik sama sekali) dan
kedokteran hewan (saya pikir profesi ini masih langka), untuk pilihan kedua
saya memilih pendidikan biologi dan pendidikan kimia UM. Dan saat pengumuman,
saya sudah menduga dari awal pasti tidak diterima , jadi saya tidak kaget.
Karena memang sekolah saya tidak berani menaruh KKM 80, paling tinggi 75, itu karena sekolah saya sangat jujur.
Gagal
dalam SNMPTN, tidak masalah bagi saya. Masih ada SBMPTN, karena saya tidak mau
mengandalkan SBMPTN, Jadi saya juga mendaftar di Poltekkes surabaya jalur tulis
dan mandiri UNAIR. Alhasil setelah belajar yang lama selama satu bulan penuh,
SBMPTN pun masih gagal, mungkin karena saya terlalu takut, dalam mengerjakan
pun saya grogi. Untung nya masih ada harapan, masih ada 2 tes lagi, poltekkes
dan mandiri UNAIR. Nah, dari situ saya mulai tahu apa itu analis kesehatan.
Dari berbagai prodi yang ada di poltekkes surabaya saya langsung tertarik
dengan analis kesehatan. Saya memilih analis kesehatan dengan alasan yang
sederhana saja, karena saya suka dengan kimia dan biologi, lalu disitu
pekerjaannya juga bisa di bidang industri farmasi. Dan alhamdulilah saya
diterima di prodi analis kesehatan. Tetapi, setelah itu timbul konflik baru
dalam diri saya, karena saya di terima di kedokteran hewan UNAIR jalur mandiri.
Dari berbagai pertimbangan, pendapat dari seluruh keluarga dan teman-teman
saya. Akhirnya saya memilih analis kesehatan.
Sebenarnya itu masih 50%,
sejujurnya saya ingin kuliah di kedokteran hewan UNAIR. Tetapi karena biaya nya
yang mahal dan prospek kerja nya juga menjanjikan di analis kesehatan, selain
itu biaya untuk analis kesehatan terbilang murah, jadi pada akhirnya saya tetap
memilih analis kesehatan. Entah tahun depan saya ikut SBMPTN lagi atau daftar
di sekolah perhubungan yang saya tuju, hanya allah yang tahu. Kalaupun nantinya
saya resign dari analis kesehatan, saya tidak menyesal karena, biaya nya murah,
ilmu nya bisa sangat berguna jurusan
yang mungkin saya ambil tahun depan. Sampai saat ini saya belum bisa berjanji
kalau tahun depan saya masih disini atau resign dari analis kesehatan. Karena
saya masih harus memilih yang terbaik untuk saya yang harus saya kejar. Tetapi
semoga untuk saat ini, ini adalah pilihan terbaik dan yang terbaik untuk saya.
amin
mak.. kug curhat to.. :D
BalasHapusAmiin
BalasHapussemamgat mak!!!
oke teman...:)
BalasHapuskok kisahnya gue banget ya... tapi gue masih bingung juga nihh...
BalasHapusSenasib nih kak Mit,mohon pendapatnya ya kak antara 2prodi ini.Dua2nya udaj aku daftar ulangin,tinggal nentuin mana yg terbaik,tapi masih bimbang aja aku
BalasHapus#D4 Analis Kesehatan Poltekkes Surabaya,
-akreditasi belom ditentuin sa BAN PT,soalnya masih baru 3 tahun bukak.tapi D3nya akred A
-UKT 2.550.000,-
-Prospek:laboran,QC,DepKes,BPOM,LIPI,perhutani,inhutani,perusahaan makanan,badan penelitian,dosen institusi ilmu kesehatan
-jarak kerumah masih bisa PP(Tanggulangin,Sidoarjo)
-
#S1 Biologi Unair
-Akreditasi A sejak taun 2006,berdiri 1982
-UKT kenak gol.4(6jt)
-Prospek:Dosen,guru(kalok kuliah lagi S1 Pend.Bio),peneliti di LIPI,LBN,Biologi Tropis,DekKes,pertamina,jadi analis di industri makanan n minuman,peternakan,kehutanan,farmasi,BPOM,inhutani,perhutani,konservasi perlindungan alam,perkebunan.
-kampus C Unair,harus ngekost(setaun 4,8jt)
Kalau nenurutku mending di analis saja. Prospek kedepannya itu lebih pasti di analis. Apalagi sekarang itu di RS atau LAB hrs ada d4 analis.
HapusBiologi unair q g terlalu tau, tp klu mau ngajar kan harus dapat surat apa gitu lupa namanya. Kan sayang uang nya juga uangnya. Kecuali kalau masuknya lewat SBM atau SNM, kan mungkin g terlalu mahal.
Klu masalah akreditasi memang d4 analis baru ada pas tahun ku. Klu ngomongin akreditasi ya memang biologi unair kn udah lama. Klu mau daftar PNS memang skr hrs akreditasi ban.PT.
Klu mau tanya2 biar lbh jelas lg ttg analis email aja yurikemita@gmail.com
Makasih