Selasa, 03 September 2013

Alasanku Memilih Analis Kesehatan

               Pada awalnya saya tidak tahu apa itu analis kesehatan dan saya juga tidak berpikiran akan mengambil jurusan analis kesehatan pada saat kuliah nanti. Karena cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi seorang dokter dan guru. Entah itu dokter dan guru apa. Menjelang SMA barulah saya tahu kalau cita-cita saya adalah menjadi dokter spesialis saraf dan guru kimia atau guru biologi. Karena itu, waktu SMA saya masuk jurusan IPA. Setelah kelas XI dan di jurusan IPA, saya jadi semangat belajar untuk meraih cita-cita saya. Sampai akhir kelas XI cita-cita saya tetap sama. Hingga pada kelas XII saat mulai diadakan pendaftaran SNMPTN, saya mulai pusing jurusan apa yang akan saya ambil yang sesuai dengan kehendak saya dan orang tua. Karena Kedokteran di UNAIR terlalu berat dan saya tidak boleh menjadi guru kimia oleh ayah saya. Akhirnya , saya memilih keperawatan (padahal saya tidak tertarik sama sekali) dan kedokteran hewan (saya pikir profesi ini masih langka), untuk pilihan kedua saya memilih pendidikan biologi dan pendidikan kimia UM. Dan saat pengumuman, saya sudah menduga dari awal pasti tidak diterima , jadi saya tidak kaget. Karena memang sekolah saya tidak berani menaruh KKM 80, paling tinggi 75,  itu karena sekolah saya sangat jujur.

                Gagal dalam SNMPTN, tidak masalah bagi saya. Masih ada SBMPTN, karena saya tidak mau mengandalkan SBMPTN, Jadi saya juga mendaftar di Poltekkes surabaya jalur tulis dan mandiri UNAIR. Alhasil setelah belajar yang lama selama satu bulan penuh, SBMPTN pun masih gagal, mungkin karena saya terlalu takut, dalam mengerjakan pun saya grogi. Untung nya masih ada harapan, masih ada 2 tes lagi, poltekkes dan mandiri UNAIR. Nah, dari situ saya mulai tahu apa itu analis kesehatan. Dari berbagai prodi yang ada di poltekkes surabaya saya langsung tertarik dengan analis kesehatan. Saya memilih analis kesehatan dengan alasan yang sederhana saja, karena saya suka dengan kimia dan biologi, lalu disitu pekerjaannya juga bisa di bidang industri farmasi. Dan alhamdulilah saya diterima di prodi analis kesehatan. Tetapi, setelah itu timbul konflik baru dalam diri saya, karena saya di terima di kedokteran hewan UNAIR jalur mandiri. Dari berbagai pertimbangan, pendapat dari seluruh keluarga dan teman-teman saya. Akhirnya saya memilih analis kesehatan.
Sebenarnya itu masih 50%, sejujurnya saya ingin kuliah di kedokteran hewan UNAIR. Tetapi karena biaya nya yang mahal dan prospek kerja nya juga menjanjikan di analis kesehatan, selain itu biaya untuk analis kesehatan terbilang murah, jadi pada akhirnya saya tetap memilih analis kesehatan. Entah tahun depan saya ikut SBMPTN lagi atau daftar di sekolah perhubungan yang saya tuju, hanya allah yang tahu. Kalaupun nantinya saya resign dari analis kesehatan, saya tidak menyesal karena, biaya nya murah, ilmu nya bisa sangat berguna  jurusan yang mungkin saya ambil tahun depan. Sampai saat ini saya belum bisa berjanji kalau tahun depan saya masih disini atau resign dari analis kesehatan. Karena saya masih harus memilih yang terbaik untuk saya yang harus saya kejar. Tetapi semoga untuk saat ini, ini adalah pilihan terbaik dan yang terbaik untuk saya. amin


6 komentar:

  1. kok kisahnya gue banget ya... tapi gue masih bingung juga nihh...

    BalasHapus
  2. Senasib nih kak Mit,mohon pendapatnya ya kak antara 2prodi ini.Dua2nya udaj aku daftar ulangin,tinggal nentuin mana yg terbaik,tapi masih bimbang aja aku

    #D4 Analis Kesehatan Poltekkes Surabaya,
    -akreditasi belom ditentuin sa BAN PT,soalnya masih baru 3 tahun bukak.tapi D3nya akred A
    -UKT 2.550.000,-
    -Prospek:laboran,QC,DepKes,BPOM,LIPI,perhutani,inhutani,perusahaan makanan,badan penelitian,dosen institusi ilmu kesehatan
    -jarak kerumah masih bisa PP(Tanggulangin,Sidoarjo)
    -

    #S1 Biologi Unair
    -Akreditasi A sejak taun 2006,berdiri 1982
    -UKT kenak gol.4(6jt)
    -Prospek:Dosen,guru(kalok kuliah lagi S1 Pend.Bio),peneliti di LIPI,LBN,Biologi Tropis,DekKes,pertamina,jadi analis di industri makanan n minuman,peternakan,kehutanan,farmasi,BPOM,inhutani,perhutani,konservasi perlindungan alam,perkebunan.
    -kampus C Unair,harus ngekost(setaun 4,8jt)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nenurutku mending di analis saja. Prospek kedepannya itu lebih pasti di analis. Apalagi sekarang itu di RS atau LAB hrs ada d4 analis.
      Biologi unair q g terlalu tau, tp klu mau ngajar kan harus dapat surat apa gitu lupa namanya. Kan sayang uang nya juga uangnya. Kecuali kalau masuknya lewat SBM atau SNM, kan mungkin g terlalu mahal.
      Klu masalah akreditasi memang d4 analis baru ada pas tahun ku. Klu ngomongin akreditasi ya memang biologi unair kn udah lama. Klu mau daftar PNS memang skr hrs akreditasi ban.PT.
      Klu mau tanya2 biar lbh jelas lg ttg analis email aja yurikemita@gmail.com
      Makasih

      Hapus