Selasa, 22 Januari 2013

Let Go


Let Go  novel yang sangat menarik untuk di baca, membangkitkan semangat,  mengajarkan kita untuk mengerti arti betapa berharganya orang yang kita sayangi entah itu teman, sahabat , orang tua maupun orang yang kita cintai. Novel ini juga mengajarkan artinya kehilangan dan bagaimana kita menghadapinya. Langsung saja q ceritakan sedikit tentang novel ini. Tapi maaf soalnya yang aku ceritakan hanya tentang Raka dan Nathan, soalnya peran cewek tidak terlalu mendominasi cerita. Tapi q beri gambaran karakter cewek nya kok.

Caraka atau Raka adalah anak kelas X SMA yang baru masuk 4 bulan dan sudah berkelahi selama 4 kali, hampir saja dia dikeluarkan dari sekolah kalau tidak dipertahankan oleh wali kelasnya. Raka sangat lemah dalam semua mata pelajaran kecuali sejarah, dia juga bercita-cita sebagai sutradara film. Dia mempunyai 3 teman sekelas yang sifatnya sangat bertolak belakang dengannya,


Pertama : Nathan adalah  cowok yang sangat pintar bahkan bisa dikatakan jenius, sangat tampan dengan badan kurus tinggi, namun dia tidak mau peduli dengan orang lain.

Kedua : Nadia adalah ketua kelas yang juga sangat pintar setelah Nathan dan juga cantik, mengikuti berbagai macam extrakulikuler, jago olahraga, namun dia seakan tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam hidupnya.

Ketiga : Sarah adalah anak yang terlalu lemah, tidak bisa berkata tidak pada orang lain, hingga dia mudah dimanfaatkan oleh teman-temannya.

Cerita dimulai ketika wali kelas mereka menyuruh Raka, Nathan dan Nadia untuk mengurusi majalah sekolah membantu Sarah yang kini sebagai satu-satunya anggota yang tersisa, karena kakak kelasnya yang tidak bertanggung jawab menyerahkan semuanya pada Sarah. Dari situlah akar persahabatan diantara mereka mulai terjalin. Namun tidak mudah, saat berada dalam satu ruangan dari mereka tidak ada yang saling ngobrol ataupun menyapa, semua sibuk dengan tugasnya masing-masing, kalau tugasnya sudah selesai semua langsung pulang tanpa pamit.

Suatu hari saat melihat Nathan dikeroyok oleh segerombolan anak basket, Raka heran melihat Nathan yang hanya diam saja dan tidak takut. Raka pun membantu Nathan, setelah berhasil Nathan pun langsung pergi dan tidak berterimakasih. Dengan kesal Raka memanggil Nathan, namun Nathan malah bilang “ apa? Kamu ingin aku bilang terima kasih. Aku ngak minta kamu untuk membantu kan?” Nathan pun meninggalkan Raka yang hanya bisa bengong.

Saat jam olahraga berlangsung, semua anak berolahraga kecuali Nathan. Raka pun curiga, apa  Nathan itu sakit parah hingga dia mendapat dispensasi khusus pelajaran olahraga, atau karena Nathan anak orang kaya hingga dia bisa seenaknya minta dispensasi? . Soalnya Nathan tidak pernah cerita dan menganggap tak ada orang yang bisa dipercaya. Padahal dulu katanya, di sekolah lamanya Nathan itu atlet basket dan sering mendapat juara basket. Raka terus mengamati Nathan yang hanya duduk memandang anak-anak yang berolahraga. Ketika Raka berada di toilet, dia melihat Nathan yang terkulai lemah dengan wajah pucat. Raka pun mendekati Nathan dan akan membantu, namun Nathan malah mengusirnya, dengan kesal Raka pergi, namun tiba-tiba tangan Raka di cekal oleh Nathan dan dengan lemas Nathan meminta Raka menemani dan jangan banyak Tanya, Raka pun menurut. Dari situ kecurigaanya mulai terbukti, namun Raka belum tau Sakit yang diderita Nathan.

Suatu hari di kelas, guru fisika mereka tidak bisa hadir dan memberikan tugas kelompok. Setiap kelompok ada 2 orang, dan ternyata Raka dan Nathan 1 kelompok. Raka sangat kesal, dia malas satu kelompok dengan Nathan meskipun dia pintar. Dengan terpaksa Raka ngobrol dengan Nathan untuk membahas tugas fisika. Akhirnya diputuskan mereka akan mengerjakan tugas fisika nanti sepulang sekolah di rumah Raka. Saat perjalanan ke rumah Raka, mereka dicegat oleh segerombolan preman. Setelah berhasil mengatasi preman itu, Nathan tiba-tiba pingsan dengan wajah yang sangat pucat. Raka pun menggendong Nathan sampai rumahnya. Baru sekitar jam 7 malam Nathan sadar, Raka sudah tidak kuat lagi menahan rasa penasaran untuk bertanya sakit apa yang diderita Nathan. “Sebenarnya kamu sakit apa?” dengan tenangnya Nathan menjawab “kanker otak .“  Raka pun kaget dan termenung. Apa perlu di bawa ke rumah sakit?” Tidak usah, nanti juga sembuh sendiri, Ngak usah sok peduli.” Akhirnya Raka pun menyerah dan menemani Nathan sampai mobil yang menjemputnya datang.

Ternyata benar, keesokan harinya Nathan sudah masuk sekolah. Sepulang sekolah mereka ke rumah Raka untuk mengerjakan tugas fisika. Mereka membagi tugas menjadi 2 bagian, tidak sampai 1 jam Nathan selesai mengerjakan tugasnya, sementara Raka Sampai malam pun dia belum selasai, padahal dia sudah ada janji pada teman-teman nya untuk latihan band. Keesokan harinya dia langsung dimarahi oleh teman-temannya dan hukumannya dia harus berlatih sampai malam. Raka pun menepati janjinya, namun sampai jam 9 malam latihan belum juga usai padahal Raka ada PR matematika yang belum dikerjakan untuk besok. Sesampainya di rumah Raka langsung mengerjakan PR nya, karena capek Raka ketiduran sampai pagi. Akibatnya dia dapat hukuman dari gurunya , karena belum mengerjakan PR dan sang guru pun tidak mau menerima alasan Raka. Saat berada di (sory lupa tempatnya) dengan Nathan, (maaf q lupa gimana ceritanya) intinya : di situ Raka sangat marah dengan Nathan, karena Nathan bilang kalau Raka itu ngak jentel, dia sebenarnya suka sama Nadia, tapi kerena terlalu banyak membantu Sarah, sehingga membuat Sarah merasa seolah-olah Raka suka sama dia dan Nadia yang ternyata juga suka sama Raka jadi cemburu. Dengan adanya emosi yang sangat tinggi dari Raka, Dia pun menonjok Nathan sampai Nathan hamper pingsan. Akhirnya Raka sadar dan meminta maaf pada Nathan. (lupa gimana ceritanya) pokoknya setelah kejadian itu, Nathan semakin sayang pada Raka, begitupun Raka. Nathan pun bilang pada Raka “Sebelum aku pergi , aku akan mengamalkan ilmu mu kepadamu, akan kuajari kau, agar kau tidak bodoh dalam pelajaran sains.” Raka pun dengan senang hati menurut. Akhirnya mereka sering belajar bersama “ meskipun Nathan kalau ngajar keterlaluan,” nah dari situlah persahabatan antara Nathan dan Raka semakin dekat.

Penasaran kan dengan lanjutan ceritanya??? Ceritanya masih lumayan panjang. Biar surprise Q saranin lebih baik baca sendiri, ngak afdol kalau ngak baca sendiri. Di jamin ngak bakal nyesel, banyak pelajaran yang dapat kalian ambil dari buku ini.
Oleh : Mita Yurike R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar