Kamis, 04 Desember 2014

IDENTIFIKASI BAKTERI GOLONGAN Colif

Tahap-tahap identifikasi bakteri     :
1.             Pewarnaan gram
·      Tujuan : untuk mengetahui ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri.

2.             Media pemupuk
·      Tujuan : untuk memperbanyak jumlah bakteri, karena bakteri patogen jumlahnya sedikit.
·      Media pemupuk sangat spesifik pada bakteri.
a.    Klebsiella
Specimen ditanam pada media Brain Hearth Infusion Broth (BHIB), replikasi bakteri saluran dari usus normal dan meningkatkan bakteri  Klebsiella . Sesudah inkubasi 18-24 jam, ditanam pada media differensial dan selektif.
b.    E.coli
Specimen ditanam pada media boilon. Sesudah inkubasi 18-24 jam, ditanam pada media differensial dan selektif.
c.    Proteus dan Klebsiella
Specimen ditanam pada media pemupuk. Sesudah inkubasi 18-24 jam, ditanam pada media differensial dan selektif.


3.             Media MC dan EMB
·      Cara menanam :
Dari media pemupuk, biakan bakteri golongan Coliform ditanam pada media Mac Conkey (MC) atau EMB dengan cara strek. Kemudian, di inkubasi selama 1x24 jam.
·      Hasil identifikasi :
a.       E.coli
Media
Ciri-ciri koloni
Mac Conkey Agar (MC)
Berwarna pink tua
EMB
Berwarna merah tua
§  Pada media MC :
Dari hasil identifikasi bakteri E.coli dapat diketahui bahwa bakteri E.coli dapat memecah laktosa dan sukrosa tetapi bersifat non patogen karena tidak terjadi metalicin.
§  Pada media EMB :
Dari hasil uji media EMB dari bakteri Escherichia coli dapat diketahui bahwa bakteri Escherichia coli memecah laktosa dan bersifat patogen, karena terjadi metalicin sekitar koloni bewarna kehijauan.
b.      Proteus
§  Prinsip : MCA merupakan salah satu media differensial. Mengandung Laktosa, Crystal Violet, Neutral Red, dan BileSalt (Garamempedu). Adanya garam empedu, kristal ungu akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme gram positif. MCA digunakan untuk membedakan bakteri yang memfermentasi atau tidak memfermentasi laktosa.
§  Hasil identifikasi :
Media
Ciri- ciri koloni
Ket
MCA
Koloni jernih dan tidak berwarna, Tidak menyebar kesemua media, Smooth, Koloni sedang besar.
Bakteri proteus tidak memecah laktosa.

c.    Pseudomonas
§  Prinsip : MCA merupakan salah satu media differensial. Mengandung Laktosa, Crystal Violet, Neutral Red, dan BileSalt (Garamempedu). Adanya garam empedu, kristal ungu akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme gram positif. MCA digunakan untuk membedakan bakteri yang memfermentasi atau tidak memfermentasi laktosa.
§  Hasil identifikasi :
Media
Ciri- ciri koloni
Ket
MCA
Koloni jernih dan tidak berwarna, menyebar ke semua media, Smooth, Koloni besar.
Bakteri pseudomonas tidak memecah laktosa.

d.   Klebsiella
§  Prinsip : MCA merupakan salah satu media differensial. Mengandung Laktosa, Crystal Violet, Neutral Red, dan BileSalt (Garamempedu). Adanya garam empedu, kristal ungu akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme gram positif. MCA digunakan untuk membedakan bakteri yang memfermentasi atau tidak memfermentasi laktosa.
§  Hasil identifikasi :
Media
Ciri- ciri koloni
Ket
MCA
Koloni besar-besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna merah muda-merah bata.
Bakteri klebsiella memecah laktosa.


4.             Media TSIA/KIA
·      Tujuan : untuk uji kemampuan bakteri dalam memfermentasi laktosa, sukrosa, glukosa, H2S product dan gas.
·      Prinsip : jika pada slent terbentuk warna kuning menunujukkan bahwa bakteri tersebut memecah sukrosa dan laktosa (acid). Jika terbentuk warna kuning di bottom menunjukkan bahwa bakteri tersebut memecah glukosa (acid). Tetapi jika pada slent dan bottom berwarna merah, berarti bakteri tersebut bersifat alkali. Bakteri golongan Coliform ada yang membentuk H2S (ditandai dengan adanya warna hitam) dan ada yang tidak dapat membentuk H2S. Bakteri golongan Coliform ada yang membentuk gas dan ada yang tidak membentuk gas.
·      Cara menanam :
Dari media differensial, biakan bakteri golongan Coliform ditanam pada media TSIA/KIA dengan cara menusukkan ¾ tabung, angkat, kemudian gores zig-zag pada slent. Kemudian, di inkubasi selama 1x24 jam.
·      Hasil identifikasi :
Bakteri
Slent
Bottom
H2S
Gas
E.coli
A
A
Negatif (-)
Positif (+)
Proteus
K
K
Positif (+)
Negatif (-)
Pseudomonas
K
K
Negatif (-)
Negatif (-)
Klebsiella
A
A
Negatif (-)
Positif (+)

5.             Uji Biokimia
·      Setelah ditanam pada media TSIA, bakteri ditanam pada media gula-gula dan media biokim. Uji biokimia harus melewati media TSIA, karena pada media differensial dan media selectif sering terjadi kontaminasi, dan adanya unsur empedu dalam media differensial dan media selectif, jika empedu itu keambil maka bakteri tidak bisa tumbuh pada media biokimia.
·      Pada media gula-gula :
§  Tujuan : untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi karbohidrat.
§  Prinsip : Semua media gula-gula berwarna biru atau biru agak hijau. Perubahan warna media menjadi kuning disebabkan aktivitas fermentasi oleh bakteri yang mengubah pH media menjadi asam dimana indikator pada media tersebut adalah BTB (dalam suasana asam) akan merubah warna menjadi kuning dan menghasilkan gas. Dalam pembuatan media gula-gula, setiap tabung di isi dengan tabung durham, kemudian diatur agar dalam tabung durham terisi semua oleh media gula-gula, tujuannya agar dapat diketahui apakah bakteri membentuk gas atau tidak. Tidak terjadi perubahan warna pada media atau tetap biru atau hijau yang disebabkan tidak adanya aktivitas fermentasi oleh bakteri.
§  Hasil identifikasi :
a.    E.coli
Media gula-gula
Fermentasi
Warna
Gas
Glukosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Laktosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Sukrosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Maltosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Manosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)

b.    Proteus
Media gula-gula
Fermentasi
Warna
Gas
Glukosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Laktosa
Negatif (-)
Biru
Positif (+)
Sukrosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)
Maltosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)
Manosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)

c.    Pseudomonas
Media gula-gula
Fermentasi
Warna
Gas
Glukosa
Positif (+)
Kuning, hijau
Negatif (-)
Laktosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)
Sukrosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)
Maltosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)
Manosa
Negatif (-)
Biru
Negatif (-)

d.   Klebsiella
Media gula-gula
Fermentasi
Warna
Gas
Glukosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Laktosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Sukrosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Maltosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)
Manosa
Positif (+)
Kuning
Positif (+)


·      Pada media biokim :
a.    Media MR :
§  Prinsip : Perubahan warna menjadi merah pada media MR menunjukkan bahwa pH media berada dibawah 6 (asam). Suasana asam diperoleh dari produk akhir asam yang diproduksi dan dipertahankan oleh bakteri. Produk akhir asam tersebut berupa asam campuran (asam laktat, acetic dan asam formiat) yang didapat dari fermentasi glukosa dimana glukosa merupakan komposisi media MR.
§  Intrepetasi hasil :
Hasil positif (+) terjadi perubahan warna menjadi merah di permukaan media (cincin merah) pada saat ditetesi reagen (indikator) Methyl Red, menunjukkan bahwa bekteri memproduksi asam. Hasil negatif (-) tidak terjadi perubahan warna, menunjukkan bahwa bakteri tidak memproduksi asam.
b.    Media VP :
§  Prinsip : Bakteri yang memproduksi hasil akhir fermentasi glukosa dalam bentuk asetil-metil-karbinol (acetoin) akan mengalami perubahan warna menjadi merah.
§  Intrepetasi hasil :
Hasil positif (+) terbentuk warna merah pada permukaan mediaum. Hasil negatif (-) tidak terjadi perubahan warna di permukaan media pada saat ditetesi reagen (indikator) alfa naphtol dan KOH 10%.
c.    Media Indole :
§  Tujuan : untuk mengetahui kemampuan bakteri mengubah molekul triptofan menjadi indole.
§  Intrepetasi hasil :
Hasil positif (+) terbentuk cincin merah. Hasil negatif (-) tidak menunjukkan cincin berwarna merah di permukaan media pada saat ditetesi reagen (indikator) kovack.
d.   Media Semi Solid :
§  Tujuan : untuk mengetahui motilitas (pergerakan bakteri).
§  Intrepetasi hasil :
Hasil positif (+) yang menunjukkan bakteri menyebar dari tusukan atau motil. Hasil negatif (-) yang menunjukkan bakteri tetap berada di tusukan atau non motil.
e.    Media Simon Citrat :
§  Prinsip : Bakteri yang menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan amoniak sebagai sumber nitrogen, maka dalam media simmon sitrat yang mengandung indikator BTB akan memperlihatkan perubahan warna menjadi biru pada suasana basa yang diperoleh dari hasil reaksi penggunaan amoniak sebagai sumber nitrogen.
§  Intrepetasi hasil :
Dengan adanya indikator BTB yang ada pada media simon citrat, penggunan citrat akan membentuk CO32- dan HCO3- yang mempengaruhi pH, jika pH naik akan berubah menjadi biru. Hasil positif menunjukkan adanya perubahan warna menjadi biru pada slent media. Hasil negatif (-) yang menunjukkan tidak adanya warna biru pada slent media.
f.     Media Urea :
§  Tujuan : untuk mengetahui adanya enzim urease atau tidak.
§  Prinsip : Bakteri yang mengandung urease akan menghidrolisis urea membentuk amonia. Didalam media urea terdapat indikator Phenol red yang akan menunjukkan perubahan warna menjadi merah pada suasana basa yang disebabkan oleh adanya ammoniak).
§  Intrepetasi hasil :
Hasil positif terjadi perubahan warna menjadi pink. Hasil negatif (-) tidak menunjukkan perubahan warna menjadi merah muda (pink).
§  Hasil identifikasi :
Bakteri
MR
VP
Indole
Semi solid
Simon citrat
Urea
E.coli
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-), gas (+)
Proteus
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
Pseudomonas
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
Klebsiella
(+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(-), gas (+)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar